DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................................................. iii
B.
Rumusan Masalah............................................................................................................. iii
C.
Tujuan............................................................................................................................... iv
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Taksonomi media menurut pendapat ahli ........................................................................ 1
B.
Pengelompokan
berdasarkan ciri fisik............................................................................... 3
C.
Pengelompokan
berdasarkan penggunaan........................................................................ 3
D.
Pengelompokan
berdasarkan jenis.................................................................................... 4
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................................... 6
B.
Saran................................................................................................................................. 6
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi dalam peroses belajar. Para guru dituntut agar mampu memahami,
menggunakan alat-alat yang tersedia dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
cukup tentang media pembelajaran.
Karena guru sebagai pengembang ilmu
sangat penting sekali untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat
dan efisien bagi peserta didik. Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari
suasana pembelajaran yang kondusif serta terjadinya interaktif antara guru dan
siswa dengan baik. Pembelajaran
akan lebih bermakna manakala menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk
memahami materi karena penyajiannya dengan dilengkapi berbagai media sebagai
sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Maka dari itu pada makalah ini, akan
membahas atau menguraikan jenis dan kelasifikasi media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis
mengemukakan masalah, diantaranya:
1. Bagaimana
taksonomi Media Pembelajaran menurut para ahli?
2. Bagaimana
pengelompokan media pembelajaran berdasarkan ciri fisik?
3. Bagaimana
pengelompokan Media Pembelajaran berdasarkan penggunaannya?
4. Bagaimana
pengelompokan Media Pembelajaran berdasarkan jenisnya?
C. Tujuan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini, disamping untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata
kuliah, juga memberi wawasan tentang:
1. Taksonomi
Media Pembelajaran menurut para ahli
2. Pengelompokan
media pembelajaran berdasarkan ciri fisik
3. Pengelompokan
Media Pembelajaran berdasarkan penggunaannya
4. Media Pembelajaran berdasarkan jenis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Taksonomi Media Menurut Pendapat Ahli
1.
Rudy Bretz
Menurut Bretz
mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu audio,
visual dan gerak. Bretz juga membedakan antara media siar (telekomunikation)
dan media rekam (recording) sehingga terdapat delapan klasifikasi media.
a.
Media audio visual gerak
b.
Media audio visual diam
c.
Media audio semi gerak
d.
Media visual gerak
e.
Media visual diam
f.
Media semi gerak
g.
Media audio
h.
Media cetak
2.
Briggs
Taksonomi
ini lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang
dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut
dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Briggs
mengidentifikasikan media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar,
yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran
terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, televisi
dan gambar.
3.
Gagne
Tanpa
menyebutkan jenis dari masing-masing mediannya, Gagne membuat 7 macam
pengelompokan media, yaitu benda untuk didemontrasikan, komunikasi lisan, media
cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh
kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut
tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar,
penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal,
menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi dan pemberi
umpan balik.
4.
Edling
Dalam
penyusunan ini Edling beranggapan bahwa siswa, rangsangan belajar dan tanggapan
merupakan variabel kegiatan belajar dengan media. Menurut Edling, media
merupakan bagian dari enam unsur rangsangan belajar, yaitu dua untuk pengalaman
audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio, dua
untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi
objektif visual dan dua pengalaman belajar 3 dimensi meliputi pengalaman
langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda.
5.
Schramm
Memandang
media dari segi kerumitan dan besarnya biaya. Dia membedakan antara media rumit
dan mahal (big media), media sederhana dan murah (little media). Schramm juga
mengelompokkan media menurut daya liputnya menjadi media massal, kelompok dan media
individual.
6.
Duncan
Dalam
menyusun taksonomi media menurut hirarki pemanfaatan untuk pendidikan, Duncan
ingin menjajarkan biaya infestasi, kelangkaan dan keluasaan lingkup sasarannya
di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup
sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat
mediannya dalam suatu hirarki. Dengan bahasa awam hal tersebut dapat dijelaskan
bahwa semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya
investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin umum
penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana
perangkat media yang digunakan, biayanya akan lebih murah, pengadaannya akan
lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya lebih
terbatas. Pada dasarnya hirarki Duncan disusun menurut tingkat kerumitan
perangkat dan media yang dipergunakan.
7.
Allen
Terdapat
Sembilan kelompok media, yaitu visual diam, film, televise, obyek 3 D, rekaman,
pelajaran berprogram, demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Disamping
mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu
memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan
belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info
factual, pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, ketrampilan, dan
sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai
tujuan belajar
8.
Menurut Gerlach dan Ely
Media
dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok yaitu benda
sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak,
rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi.
B.
Pengelompokan Berdasarkan
Ciri Fisik
Berdasarkan
cirri dan bentuk fisiknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam empat
macam, yaitu:
1. Media pembelajaran dua
dimensi (2D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari satu arah pandang
saja yang hanya dilihat dimensi panjang dan lebarnya, misalnya foto, grafik, peta, gambar, bagan, papan
tulis, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
2. Media Pembelajaran tiga
dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana
saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi. Beberapa contoh media 3D
adalah model, prototype, bola, kotak,
dan alam sekitar.
3. Media Pandang diam, yaitu
media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam pada
layar. Misalnya foto, tulisan, gambar.
4. Media pandang gerak (motion
picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang dapat
menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi, film atau
video recorder.
C.
Pengelompokan Berdasarkan Penggunaan
1.
Berdasarkan
jumlah penggunaanya
a.
Penggunaan
secara individual, seperti kelas atau laboratorium.
b.
Penggunaanya
secara berkelompok, misalnya film
c.
Penggunaanya
secara massal, misalnya televisi.
2.
Berdasarkan
cara penggunaannya
a. Media tradisional atau konvensional
(sederhana). Media ini meliputi semua media pembelajaran dan bahan sumber
belajar yang bisa digunakanoleh guru dalam mengajar dikelas.
b. Media modern atau kompleks,
seperti computer diintegrasikan dengan media lainnya.
D.
Pengelompokan Berdasarkan Jenis
1.
Berdasarkan
indra yang digunakan:
a. Media audio
b. Media visual
c. Media audio visual
2.
Berdasarkan
jenis pesan yaitu:
a.
Media
cetak
b.
Media
non cetak
c.
Media
grafis
d.
Media
non grafis
3.
Berdasarkan
sasarannya yaitu:
a.
Media
jangkauan terbatas (tape)
b.
Media
jangkauan yang luas (radio, pers)
4.
Berdasarkan
penggunaan tenaga listrik (elektronik) yaitu:
a.
Media
elektronik
b.
Media
non elektronika
5.
Media
grafis, adalah semua media yang mengandung grafis (tulisan/gambar)
Jenis-jenis media grafis
antara lain:
a.
Media
bagan
b.
Media
grafik (grafik diagram)
c.
Media
poster
d.
Karikatur
e.
Media
gambar
f.
Media
komik
g.
Media
gambar bersambung/gambar seri (vitatoom).
6.
Media
bentuk papan, adalah media yang menggunakan benda berupa sebagai sarana
komunikasi yang dapat dibedakan menjadi:
a.
Media
papan tulis (black/ white board)
b.
Media
papan tempel/ pengumuman (information board)
c.
Media
papan flanel (flanel board, left board, visual board)
d.
Media
papan/ pameran/ visual (display board)
e.
Media
papan magnet
f.
Media
papan demonstrasi (demonstration board)
g.
Media
papan paku (spika board)
7.
Media
yang disorotkan (projectable aids) atau alat pandang (visual aids)
Media ini baru dapat
dimanfaatkan setelah diproyeksikan, meliputi:
a.
Media
sorot yang diam (still projection media)
b.
Media
sorot yang bergerak (movie projection media)
c.
Media
sorot mikro (micro projection media)
8.
Media
bahan-bahan cetak (printed materials media), yaitu bahan cetak dari
bahan pembelajaran. Misalnya: buku, pamflet, majalah, koran, dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taksonomi
media pembelajaran telah dilakukan oleh para ahli dengan dasar pertimbangannya
masing-masing. Duncan dan Scrhamm mengelompokkan media berdasarkan kerumitan
dan biaya. Sedangkan Gagne dan Briggs, membuat taksonomi media dengan
pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat
medianya sendiri. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur
pokoknya yaitu suara, visual, dan gerak. Walaupun demikian, belum ada taksonomi
media yang baku, berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk
suatu sistem instruksional (pembelajaran).
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang dikaitkan atau
dilihat dari berbagai segi (misalnya dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran
yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai, menurut kemampuannya
membangkitkan rangsangan seluruh alat indera, dan petunjuk penggunaannya untuk
mengatasi kondisi pembelajaran).
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami telah berusaha
menyelesaikannya dengan sebaik mungkin,
namun kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, terutama dosen pembimbing
mata kuliah Media Pembelajaran dan umumnya kepada rekan mahasiswa.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arief S. Sadiman,
dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta:
Raja Gravindo Persada.
Asnawir &
Basyiruddin Usman. 2002. Media
Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar